Jumat, 29 Maret 2013

STP (Sewage Treatment Plant)



Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan termasuk dalam limbah domestik.

Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Selanjutnya, bila kita tela’ah pengertian STP (Sewage Treatment Plant) kata demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa bedanya STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama mengolah limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP mempunyai system penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.

Didalam STP terdapat bagian-bagian utama.  STP mempunyai beberapa Chamber yang setiap chamber memiliki fungsinya tersendiri. Ada yang disebut system Aerasi atau system back wash. Pada intinya system ini merupakan pemberian gelembung udara yang dimaksudkan untuk menghidupkan  bakteri yang terdapat didalammnya. Bakteri ini berfungsi untuk menghancurkan sewage yang berbentuk keras. Bakteri pengurai ini menghancurkan sewage hingga di akhir output STP berupa limbah yang berbentuk air bening.

Sewage Treatment plant ini biasanya digunakan di hotel, gedung bertingkat dan sebagainya. Hasil-hasil buangan dari Sewage Treatment Plant seperti minyak dan lemak dari buangan dapur harus dipisahkan dahulu minyak dan lemaknya dari air sebelum masuk ke bak bak pengolahan.

Demikian juga dengan hasil buangan laundry, idealnya harus melalui pretreatment dahulu yaitu koagulasi, flokulasi, netralisasi, dan sedimentasi. Untuk itu diperlukan chemical atau bahan kimia yang sesuai dengan fungsi masing masing.

Hasil dari buangan WC atau Toilet diperlukan penghancur untuk benda benda kasar dan kemudian disaring, baru hasil buangan tersebut masuk ke dalam bak-bak pengolahan sehingga effluent dari prosess pengolahan sewage ini dapat dibuang ke saluran kota dengan kualitas yang disyaratkan, bahkan dapat di recycling untuk penyiraman tanaman.

Bagian-bagian STP

1.    Motor dan mesin blower
2.    Control Panel
3.    Pompa-pompa
4.    Peralatan sedimentasi
5.    Water level control (WLC) dan Elektroda

Siklus PLTGU


Siklus PLTG dimulai dari pengambilan udara oleh compressor. Dalam compressor ini udara diolah sehingga tekanannya naik. Udara ini dimasukkan kedalam Combustion atau ruang bakar bersama dengan bahan bakar (gas / bbm). Pembakaran menghasilkan gas bertekanan dan bersuhu tinggi (Suhu sekitar 2000 derajat celcius). Gas bertekanan inilah yang memutar turbin gas (Nah sudah jelaskan, apa yg dimaksud dengan “gas”). Turbin berputar, generator ikut berputar dan listrik pun dihasilkan. Setelah memutar turbin, gas tersebut dibuang di atmosfer. Siklus selesai.
Selain sederhana, satu unit PLTG juga tidak memakan tempat terlalu luas. Proses pembangunannya juga relatif lebih cepat daripada unit pembangkit lain. Biaya pembangunannya pun relatif juga lebih murah. Hanya saja karena bekerja pada suhu dan tekanan tinggi, komponen-komponen dari PLTG yang disebut Hot Parts menjadi cepat rusak sehingga memerlukan perhatian yang serius. Belum lagi hot parts tersebut kebanyakan berharga sangat mahal sehingga biaya pemeliharaan PLTG sangat besar.
Kembali pada siklus PLTG, siklus PLTG yang seperti ini sering disebut Open Cycle. Gas hasil pembakaran, masuk turbin, lalu dibuang. Suhu dan tekanan gas yang dibuang biasanya masih cukup tinggi. Berkisar antara 500 derajat celcius sehingga sebenarnya sayang jika langsung dibuang. Harusnya gas sepanas itu bisa untuk menguapkan air, lalu uapnya bisa digunakan untuk memutar turbin. Nah, atas pemikiran seperti itulah, muncul yang namanya PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap).
Nah sekarang saatnya berbicara tentang siklus PLTGU.